Mengapa Makan Manis Membuat Selalu Lapar? Ini Alasannya!

Sumber: Pinterest

Mengapa Makan Manis Membuat Selalu Lapar? Ini Alasannya! – Prestisa. Ada 5 jenis rasa makanan yang dapat dikecap lidah, di dunia ini. Adalah manis, asam, asin, pahit dan  gurih.

Beberapa orang di dunia ini ada yang menyukai semua jenis rasa, ada pula yang hanya menyukai jenis rasa tertentu. Salah satunya ialah rasa manis.

Rasa manis memang terkenal paling banyak penggemarnya, diantara jenis rasa yang lain.Mulai dari anak-anak hingga usia lanjut kerap kali mengonsumsi makanan yang berjenis rasa manis.

Keinginan untuk mengonsumsi makanan manis ini merupakan mekanisme bertahan hidup. Hal ini disampaikan oleh Konsultan Nutrisi asal London, Dr Adam Cunliffe.

Ia kemudian menjelaskan bahwa setiap manusia tidak benar-benar terlahir rmenyukai makanan dengan rasa tertentu. Menyukai rasa manis berawal dari makanan yang pertama kali dikonsumsi setelah lahir. Yaitu air susu ibu yang memiliki rasa manis.

Bagi sebagian orang, timbul asumsi bahwa dengan memakan makanan manis akan memiliki dampak yang positif. Terutama pada mood seseorang. Namun, ternyata makanan manis dapat membuat kita selalu merasa lapar.

Mengapa Makan Manis Membuat Selalu Lapar? Ini Alasannya!

Menurut Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, seorang Guru Besar Ilmu Pertanian Bogor (IPB). Ketika makanan yang kita konsumsi memiliki rasa manis atau mengandung gula, tubuh akan menekan hormon leptin.

Ketika hormon tersebut ditekan, sebenarnya dia menghentikan rasa kenyang dalam tubuh. Akibatnya seolah-olah tubuh merasa lapar terus.

Leptin sendiri adalah sejenis hormone dalam darah yang akan berjalan menuju otak. Dan member sinyal kepada otak bahwa tubuh sudah mendapatkan nutrisi serta sumber energi yang cukup. Atau dengan kata lain memberi tahu otak bahwa kita sudah kenyang.

Mengonsumsi makanan manis boleh saja. Tetapi sebaiknya dibatasi. Terlebih mengingat kandungan gula didalamnya yang cukup tinggi. Mengingat risiko yang ditimbulkan ialah munculnya penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung hingga stroke.

Kuncinya ialah dengan memiliki pedoman gizi yang seimbang. Boleh mengonsumsi makanan manis tetapi secukupnya saja.

Menurut Kementrian Kesehatan RI, mengonsumsi makanan gula (dari berbagai sumber) sebaiknya lebih dari 50 gram sehari. Atau setara dengan 4 sendok makan per hari.

Batas konsumsi ini tidak hanya berlaku bagi gula pasir tetapi juga untuk semua jenis pangan yang memiliki kadar gula. Seperti, kue dan makanan manis lainnya.