IMG_4155 copyHari Ibu di Jepang

Orang Jepang menyebut Hari Ibu dengan sebutan “haha no hi”. Sejarah mencatat, pada tahun 1913, orang-orang Kristen Jepang sudah merayakannya. Mereka melakukannya dengan mengadopsi tradisi di Amerika. Pada tahun 1930-an tradisi ini tumbuh terus dengan pesat dan menjadi lazim dirayakan.

Kemudian selama Perang Dunia II, peringatan Hari Ibu dilarang bersama dengan semua kebiasaan barat lainnya. Meskipun begitu, pada masa setelah perang tradisi ini kembali dirayakan. Tujuannya terutama adalah untuk menghibur dan membantu memberikan kenyamanan kepada para Ibu yang telah kehilangan anak-anak mereka dalam perang. Pada tahun 1949, perayaan Hari Ibu telah tersebar sekali lagi dan kembali populer dirayakan di seluruh negeri.

Perayaan Hari Ibu di Jepang memang dipengaruhi secara kuat oleh perayaan Hari Ibu dari Amerika Serikat. Waktu perayaan Hari Ibu di Jepang juga sama dengan negara Amerika Serikat yaitu pada hari Minggu kedua di bulan Mei. Pada Hari Ibu, biasanya sebuah keluarga akan mempersiapkan dan menikmati hidangan tradisional untuk dinikmati bersama. Sama halnya dengan Amerika Serikat, bunga carnation adalah bunga yang lekat dengan Hari Ibu di Jepang.

Bunga carnation, terutama bunga carnation warna merah, biasanya akan dipersembahkan sebagai kado kepada ibu. Selain bunga, orang-orang Jepang juga memberikan hadiah kepada ibu mereka di Hari Ibu berupa barang-barang seperti syal, sapu tangan dan tas.