Resolusi-Tahun-BaruResolusi Tahun Baru Menurut Psikolog

Resolusi tahun baru selalu dibuat dengan penuh semangat pada awalnya. Namun tidak jarang kemudian meluntur seiring berjalannya waktu. Kesehatan sering menjadi tema resolusi tahun baru seseorang. Tapi menurut jajak pendapat yang dilakukan tahun 2010 oleh American Psychological Association, kurang dari 1 dari 5 orang dewasa yang membuat resolusi tahun baru yang berhubungan dengan kesehatan mampu membuat langkah signifikan dalam penurunan berat badan, pola makan sehat, olahraga atau pengurangan stres. Namun, psikolog mengatakan bahwa tahun baru tetap menjadi momen yang pas untuk mencoba.

“Jangan memulai dengan resolusi yang terlalu besar,” kata psikolog Joe Taravella, pengawas psikologi anak di NYU Langone di Rusk Rehabilitation yang juga ahli di bidang psikologi perkawinan dan keluarga.

Tidak peduli apapun tujuannya dan seberapa kuat berusaha, orang-orang pasti akan tergelincir sesekali. Tapi itu tidak berarti mereka harus menyerah sepenuhnya. Menurut Taravella, kegagalan adalah sebuah kewajaran, namun hal itu bukan berarti kita belum berubah sama sekali. Selain itu, menceritakan tentang resolusi tahun baru kita kepada orang lain akan menambah motivasi dan memberikan efek yang positif dalam rangka meraih tujuan yang sudah dibuat.

“Bicaralah pada orang lain tentang apa yang akan anda lakukan, sehingga anda bisa bersikap lebih bertanggung jawab,” kata Taravella. Menurutnya, cara yang demikian akan membuat seseorang termotivasi untuk berhasil karena anda tidak akan ingin gagal di depan teman-teman anda.