Beragam versi Hari Ibu dirayakan di seluruh dunia, tradisinya pun berbeda-beda di setiap negara. Di Thailand, misalnya, Hari Ibu selalu dirayakan pada bulan Agustus pada hari ulang tahun ratu saat ini, Sirikit. Bentuk perayaan lain pada Hari Ibu dapat ditemukan di Ethiopia, di mana keluarga berkumpul setiap musim gugur dan menyanyikan lagu-lagu.
Peringatan Hari Ibu di Ethiopia disebut dengan Antrosht dan dilaksanakan selama sekitar 3 hari. Pesta dan jamuan makan sangat identik dengan perayaan ini. Di Amerika Serikat, Hari Ibu dirayakan dengan mempersembahkan berbagai hadiah kepada seorang ibu atau seorang wanita yang dianggap memiliki peran keibuan seperti nenek atau bibi.
Rangkaian bunga merupakan salah satu bentuk persembahan yang paling populer pada hari tersebut. Hari Ibu telah menjadi salah satu hari libur terbesar untuk belanja konsumen. Keluarga juga bisa merayakan dengan memberikan ibu hari libur dari kegiatan seperti memasak atau tugas rumah tangga lainnya. Terkadang Hari Ibu juga dianggap sebagai hari yang paling tepat untuk menyampaikan pesan-pesan feminisme dan kesetaraan gender.
Pada tahun 1968 Coretta Scott King, istri Martin Luther King Jr, memilih Hari Ibu sebagai hari dilaksanakannya pawai mendukung perempuan dan anak-anak yang kurang mampu. Pada 1970-an kelompok-kelompok perempuan juga menggunakan hari ini sebagai momentum untuk menyoroti persamaan hak dan akses ke perawatan anak.